Skip to main content

Template Program Assembly AVR Mikrokontroler

Salah satu bahasa pemrograman yang sering dipakai untuk memrogram Mikrokontroler adalah bahasa Assembly. Bahasa ini merupakan bahasa tingkat rendah, maksudnya cenderung dekat ke bahasa mesin tidak seperti Basic atau C yang lebih dekat ke bahasa manusia. Untuk mempermudah dalam memprogram biasanya aku memakai Template Program, tujuannya ya buat mempermudah mempercepat pembuatan program, selain itu juga menghindari ada yang terlupakan. Berikut ini adalah template yang sering aku pakai.

;===================================================================

; Program :

; Tanggal :

; Model AVR :

; Frekuensi Kristal :

; Nama File :

; Oleh :

;===================================================================

.nolist

.include "C:\Program Files\AVR Studio\Appnotes\xxxxx.inc"

.list

.def temp = r16

.equ variabel = 1

.org 0x0000

rjmp setup

setup:

ldi temp,low(RAMEND) ;inisalisasi stack pointer

out SPL,temp

ldi temp,high(RAMEND)

out SPH,temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx ;inisalisasi kaki-kaki mikrokontroler

out DDRA, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out DDRB, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out DDRC, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out DDRD, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out PortA, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out PortB, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out PortC, temp

ldi temp, 0bxxxxxxxx

out PortD, temp

;======================================================================

main:

;====TULIS PROGRAM DI SINI====

rjmp main

Template Program ini terdiri dari beberapa bagian, di bagian awal terdapat bagian judul. Anda dapat mengisikan nama, tanggal pembuatan, penulis program untuk meningat-ingat. Setelah itu bagian pengarah Assembling yaitu untuk menambahkan file appnotes yang sangat penting untuk program, gantilah alamat Folder tempat anda menyimpan file appnotes yang sesuai dengan jenis mikrokontroler yang dipakai. Selanjutnya bagian deklarasi, untuk mengubah atau mendefinisikan nama register anda dapat mengubah dengan perintah “.def” contohnya “.def temp = r16” hasil dari perintah ini adalah apabila hendak memangil register r16 cukup menulis “temp”, secara singkatnya perintah “.def” bertujuan untuk mengubah nama register. Sedangkan perintah “.equ” adalah untuk mendelarasikan nilai variabel contohnya “.equ variabel = 1” maka “variabel” bernilai 1.

Setelah bagian deklarasi ada bagian awal program, di bagian awal program ini untuk melakukan pegaturan awal yaitu untuk menginisialisasi Stack Point, bagian ini sangat penting dan jangan sampai terlupakan. Selain itu pada bagian awal program juga untuk melakukan pengaturan atau inisialisasi port mikrokontroler dan kaki-kakinya, mau digunakan sebagai input atau output. Setelah semua bagian yang terkhir adalah bagian program utama, anda dapat mulai menuliskan di bagian ini dan jangan lupa cara menuliskan komentar adalah dengan menulis tanda titik koma ( ; ), satu baris yang pada awal barisnya ada tanda titik koma akan menjadi komentar. (franz_aditya)

Comments

Popular posts from this blog

Stasiun Gubeng ke Gresik

Beberapa hari lalu aku mengadakan perjalanan ke Gresik, sebuah kabupaten di sebelah utara Surabaya . Sebelum melakukan perjalanan aku mencari info jalan yang ternyaman dan termudah dari kotaku, Jogja, ke Gresik. Ada beberapa pemikiran yang muncul yaitu naik kereta atau naik bis. Menurut pemikiranku keduanya cukup nyaman dan mudah tapi setelah berpikir cukup lama, aku memutuskan untuk naik kereta karena lebih cepat dari pada naik bis yaitu kereta sekitar 5,5 jam sedangkan menggunakan bis sekitar 8 jam. Stasiun Gubeng Dari situlah masalah mulai muncul karena harus naik apakah aku ke Stasiun Gubeng, lalu aku mulailah mencari informasi di internet. Secara kebetulan ada sebuah forum backpakers yang membicarakan hal tersebut, namun dari solusi yang diberikan hanya ada satu solusi yang menurutku cukup baik yaitu setelah ke Gubeng jalan ke depan Universitas Airlangga lalu naik angkot atau bemo (sebutan angkot di Surabaya) yang menuju Terminal Osowilangun setelah itu barulah n

Penguat Operasional (Op Amp)

Di dalam sistem kontrol sering kali k eluaran da ri sens or nilainya tid ak sesuai yang diharapkan yaitu nila inya mudah untuk diola h. Oleh karena itu perlu ada nya pengolah sinyal agar sinyal keluaran dari sensor dapat kita olah terlebih dahulu agar keluarannya seperti yang diharapkan. Penguat operasional atau sering disebut op-amp merupakan komponen elektronika yang berfun gsi untuk me mperkuat sinyal arus searah ( DC ) maupun arus bolak-balik ( AC ). Pada prinsipnya penguat operasional hanya bekerja sebagai penguat sinyal bukan penguat daya . Penguat operasional terdiri atas trans istor, resistor d an kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu ( integrated circ uit ). Simbol op-amp ditunjukka n pada gambar di bawah ini. Vin merup akan masukan sinyal, Vout keluaran sinyal, A besar penguatan dan VCC sumber tegangan. Simbol Op-Amp Karakteristik op-amp ideal adalah kondisi op-amp sesuai dengan teori. Karakteristik op-amp ideal adalah sebag

ISP (In System Programming)

Untuk memasukkan program ke dalam mikrokontroler selain dibutuhkan komputer dan software pendukung juga dibutuhkan hardware yang sering disebut dengan downloader atau uploader. Dua istilah ini sering membingungkan karena sebenarnya program didownload apa diupload, sebenarnya sama saja hanya dari sudut pandang mana kita melihatnya. Kalau dilihat dari komputer maka istilah yang tepat yaitu kita meng-upload program ke mikrokontroler namun kalau dilihat dari dari mikrokontroler maka yang tepat yaitu kita men-download program ke mikrokontroler. Dengan downloader kita dapat memrogram mikrokontroler secara serial maupun secara pararel namun yang umum digunakan adalah secara serial dengan teknik ISP (In System Programming). ISP sendiri merupakan fasilitas yang dimiliki mikrokontroler AVR untuk melakukan proses membaca maupun menulis kode program tanpa harus melepas mikrokontoler dari sistem. Dengan fasilitas ini kerusakan mikrokontroler akibat terlalu sering dilepas maupun dipas