Skip to main content

Jalan-jalan ke Kraton Kasultanan Jogja

Kemaren minggu aku bersama Inez dan teman-temanku, Wisnu, Enji dan juga Elin jalan-jalan nih ke Kraton Jogja. Walaupun kita semua orang Jogja tapi yang namanya ke Kraton kayaknya malah terlupakan deh, kayak anak muda jaman sekarang yang melupakan tradisi dan budaya, tentunya kami lebih sering ke Mal daripada pergi ke tempat semacam Kraton. Sebenernya kami gak berniat wisata ke sana, tapi beberapa hari sebelum hari minggu temenku,Wisnu, ajak kita semua nonton temenku, Meli, yang nari di sana. Dia itu temenku yang sekarang ini ikut sanggar tari dan biasa tampil di kraton. Yang diajak sih banyak tapi yang bisa ikut ya cuma 5 orang. Kita kumpul di tempat Wisnu dan setelah kumpul semua kami berangkat ke Kraton.


tempat pertunjukan (foto dari www.java-heritage.com)


Kraton Kasultanan Yogyakarta ini merupakan sebuah peninggalan sejarah kerajaan Ngayojakarta Hadidiningrat, pokoknya kerajaan Jogja pas jaman dulu deh walopun sekarang pun Raja Jogja masih ada (Sri Sultan Hamengkubuwono X) dengan rakyat Jogja yang masih setia cuma aja pemerintahan sekarang kan bukan pemerintahan kerajaan lagi tapi ikut pemerintahan Negara Indonesia. Sebagian dari Kraton di peruntukan bagi umum untuk wisata budaya jadi orang umum bisa mengenal budaya dan tradisi Jogja pada khususnya dan Kraton Jogja pada khususnya.



Sesampainya di Kraton kami langsung parkir motor di depan Kraton dekat pintu masuk dan langsung menuju loket tiket, untuk masuk ke Kraton gak mahal kok cuma 3 ribu per orang dan tambahan biaya seribu buat yang bawa kamera. Pas di pengecekan tiket masuk kami ditawari petugas sapa tau butuh Guide tapi coz tujuan utama nonton tari ya gak perlulah. Oiya di Kraton terbagi dua bagian depan dan belakang, jadi untuk ke bagian yang satunya bayar lagi. Di bagian depan kami liat2 sebentar dan foto2, di bagian ini ada beberapa ruang pamer yang isinya tentang baju kerajaan & foto tentang kereta. Keasyikan foto-foto dan lihat2 hampir lupa tujuan kami liat Tarian, habis itu kami langsung ke bagian belakang tempat tarian diadain. Pertunjukan tari di Kraton sendiri diadaain setiap minggu sekitar jam 11 sampai selesai sekitar jam 12an. Pas sampai di tempat pertunjukan tari di sana sudah banyak wisatawan yang berkerumun buat lihat tarian. Wisatawannya gak cuma wisatawan lokal tapi juga banyak wisatawan asing jadi banyak bule & selain itu banyak wisatawan Cina & Jepang yang keliatan dari omongannya.



Gak cuma wisatawan aja yang antusias liat tarian tapi kami juga apalagi temen sendiri yang nari. Tapi diliat2 kok rasanya diantara penarinya kok gak ada temen kami ya, ternyata temen kami tampil di sesi ke-2. Setelah beberapa waktu barulah temen kami tampil. Kalau dipikir-pikir nonton tarian apalagi tarian Kraton dengan iringan gamelan pasti membosankan tapi setelah nonton langsung ternyata menarik juga. Apalagi wisatawan asing yang kayaknya sangat terkesima sama tariannya, banyak banget yang jepret sana jepret sini & merekam tariannya. Setelah tarian berakhir kami langsung deh menghampiri temen kami, habis itu lanjut jalan2 lihat isi Kraton soalnya percuma juga udah bayar tapi gak dimanfaatin.



tempat pertunjukan (foto dari www.j ava-heritage.com)



Ours Photo

Di bagian kedua atau belakang ini banyak ruangan pamer, isinya tentang barang peninggalan Sultan yang dulu kaya pakaian, perabot, foto2, dan lain-lain. Selain itu ada juga tentang silsilah kerajaan dan banyak lagi. Setelah muter2 beberapa saat kami terpaksa memutuskan untuk keluar, ini bukan bosen atau apa tapi rasa lapar dan haus yang sudah tidak tertahankan lagi. Habis itu kami ambil motor cari makan dan pulang. Ternyata menyenangkan juga jalan2 ke Kraton selain dapat pengetahuan baru tentang budaya sendiri tapi juga dapat berwisata. Siapapun yang kepengan seperti kami berwisatalah di Jogja, kalau mau ke Kraton mudah kok dicari soalnya Kraton itu di pusat kota, ujung dari Jalan Malioboro. Gampang banget deh dicapai dari stasiun, bandara atau terminal apalagi sekarang kan di Jogja sudah ada Trans Jogja (semacam Busway di Jakarta). Oiya yang mau Kraton datanglah pas hari Minggu selain bisa melihat isi Kraton tapi juga bisa nonton pertunjukan tari yang dimulai sekitar jam 11 siang. Monggo rawuh wonten Jogja.(franz_aditya)

Comments

Popular posts from this blog

Stasiun Gubeng ke Gresik

Beberapa hari lalu aku mengadakan perjalanan ke Gresik, sebuah kabupaten di sebelah utara Surabaya . Sebelum melakukan perjalanan aku mencari info jalan yang ternyaman dan termudah dari kotaku, Jogja, ke Gresik. Ada beberapa pemikiran yang muncul yaitu naik kereta atau naik bis. Menurut pemikiranku keduanya cukup nyaman dan mudah tapi setelah berpikir cukup lama, aku memutuskan untuk naik kereta karena lebih cepat dari pada naik bis yaitu kereta sekitar 5,5 jam sedangkan menggunakan bis sekitar 8 jam. Stasiun Gubeng Dari situlah masalah mulai muncul karena harus naik apakah aku ke Stasiun Gubeng, lalu aku mulailah mencari informasi di internet. Secara kebetulan ada sebuah forum backpakers yang membicarakan hal tersebut, namun dari solusi yang diberikan hanya ada satu solusi yang menurutku cukup baik yaitu setelah ke Gubeng jalan ke depan Universitas Airlangga lalu naik angkot atau bemo (sebutan angkot di Surabaya) yang menuju Terminal Osowilangun setelah itu barulah n

Penguat Operasional (Op Amp)

Di dalam sistem kontrol sering kali k eluaran da ri sens or nilainya tid ak sesuai yang diharapkan yaitu nila inya mudah untuk diola h. Oleh karena itu perlu ada nya pengolah sinyal agar sinyal keluaran dari sensor dapat kita olah terlebih dahulu agar keluarannya seperti yang diharapkan. Penguat operasional atau sering disebut op-amp merupakan komponen elektronika yang berfun gsi untuk me mperkuat sinyal arus searah ( DC ) maupun arus bolak-balik ( AC ). Pada prinsipnya penguat operasional hanya bekerja sebagai penguat sinyal bukan penguat daya . Penguat operasional terdiri atas trans istor, resistor d an kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu ( integrated circ uit ). Simbol op-amp ditunjukka n pada gambar di bawah ini. Vin merup akan masukan sinyal, Vout keluaran sinyal, A besar penguatan dan VCC sumber tegangan. Simbol Op-Amp Karakteristik op-amp ideal adalah kondisi op-amp sesuai dengan teori. Karakteristik op-amp ideal adalah sebag

ISP (In System Programming)

Untuk memasukkan program ke dalam mikrokontroler selain dibutuhkan komputer dan software pendukung juga dibutuhkan hardware yang sering disebut dengan downloader atau uploader. Dua istilah ini sering membingungkan karena sebenarnya program didownload apa diupload, sebenarnya sama saja hanya dari sudut pandang mana kita melihatnya. Kalau dilihat dari komputer maka istilah yang tepat yaitu kita meng-upload program ke mikrokontroler namun kalau dilihat dari dari mikrokontroler maka yang tepat yaitu kita men-download program ke mikrokontroler. Dengan downloader kita dapat memrogram mikrokontroler secara serial maupun secara pararel namun yang umum digunakan adalah secara serial dengan teknik ISP (In System Programming). ISP sendiri merupakan fasilitas yang dimiliki mikrokontroler AVR untuk melakukan proses membaca maupun menulis kode program tanpa harus melepas mikrokontoler dari sistem. Dengan fasilitas ini kerusakan mikrokontroler akibat terlalu sering dilepas maupun dipas