Skip to main content

Instruksi

Mikrokontroler bekerja berdasarkan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Pada mikrokontroler hanya ada satu program yang dapat bekerja dan mikrokontroler mengerjakan instruksi yang diberikan dalam alur yang berurutan dan merupakan sebuah siklus. Untuk memrogram mikrokontroler dapat menggunakan bahasa Assembly atau bahasa tingkat tinggi seperti bahasa C dan BASIC.

Penggunaan tiap bahasa memiliki keunggulan masing-masing, dengan bahasa tingkat tinggi seperti bahasa C dan BASIC memiliki keunggulan dalam kemudahan dan kecepatan dalam membuat program. Sedangkan dengan bahasa tingkat rendah seperti Assembly memiliki keunggulan dalam pengguaan memori mikrokontroler yang lebih sedikit sehingga selain menghemat memori, mikrokontroler juga dapat bekerja lebih cepat. Program yang ditulis dalam berbagai program tersebut kemudian akan dikompilasi menjadi data hexadecimal. Setelah program berbentuk hexadecimal maka program dapat ditulis dalam memori mikrokontroler.

Untuk menulis program, mengkompilasi dan mendownload biasanya digunakan aplikasi-aplikasi seperti AVR Studio, Pony Prog, Bascom AVR dan lain-lain. Mau mulai mencoba memrogram AVR dengan bahasa pemrograman yang kamu suka??? (franz_aditya)

Comments

Popular posts from this blog

Stasiun Gubeng ke Gresik

Beberapa hari lalu aku mengadakan perjalanan ke Gresik, sebuah kabupaten di sebelah utara Surabaya . Sebelum melakukan perjalanan aku mencari info jalan yang ternyaman dan termudah dari kotaku, Jogja, ke Gresik. Ada beberapa pemikiran yang muncul yaitu naik kereta atau naik bis. Menurut pemikiranku keduanya cukup nyaman dan mudah tapi setelah berpikir cukup lama, aku memutuskan untuk naik kereta karena lebih cepat dari pada naik bis yaitu kereta sekitar 5,5 jam sedangkan menggunakan bis sekitar 8 jam. Stasiun Gubeng Dari situlah masalah mulai muncul karena harus naik apakah aku ke Stasiun Gubeng, lalu aku mulailah mencari informasi di internet. Secara kebetulan ada sebuah forum backpakers yang membicarakan hal tersebut, namun dari solusi yang diberikan hanya ada satu solusi yang menurutku cukup baik yaitu setelah ke Gubeng jalan ke depan Universitas Airlangga lalu naik angkot atau bemo (sebutan angkot di Surabaya) yang menuju Terminal Osowilangun setelah itu barulah n

Penguat Operasional (Op Amp)

Di dalam sistem kontrol sering kali k eluaran da ri sens or nilainya tid ak sesuai yang diharapkan yaitu nila inya mudah untuk diola h. Oleh karena itu perlu ada nya pengolah sinyal agar sinyal keluaran dari sensor dapat kita olah terlebih dahulu agar keluarannya seperti yang diharapkan. Penguat operasional atau sering disebut op-amp merupakan komponen elektronika yang berfun gsi untuk me mperkuat sinyal arus searah ( DC ) maupun arus bolak-balik ( AC ). Pada prinsipnya penguat operasional hanya bekerja sebagai penguat sinyal bukan penguat daya . Penguat operasional terdiri atas trans istor, resistor d an kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu ( integrated circ uit ). Simbol op-amp ditunjukka n pada gambar di bawah ini. Vin merup akan masukan sinyal, Vout keluaran sinyal, A besar penguatan dan VCC sumber tegangan. Simbol Op-Amp Karakteristik op-amp ideal adalah kondisi op-amp sesuai dengan teori. Karakteristik op-amp ideal adalah sebag

ISP (In System Programming)

Untuk memasukkan program ke dalam mikrokontroler selain dibutuhkan komputer dan software pendukung juga dibutuhkan hardware yang sering disebut dengan downloader atau uploader. Dua istilah ini sering membingungkan karena sebenarnya program didownload apa diupload, sebenarnya sama saja hanya dari sudut pandang mana kita melihatnya. Kalau dilihat dari komputer maka istilah yang tepat yaitu kita meng-upload program ke mikrokontroler namun kalau dilihat dari dari mikrokontroler maka yang tepat yaitu kita men-download program ke mikrokontroler. Dengan downloader kita dapat memrogram mikrokontroler secara serial maupun secara pararel namun yang umum digunakan adalah secara serial dengan teknik ISP (In System Programming). ISP sendiri merupakan fasilitas yang dimiliki mikrokontroler AVR untuk melakukan proses membaca maupun menulis kode program tanpa harus melepas mikrokontoler dari sistem. Dengan fasilitas ini kerusakan mikrokontroler akibat terlalu sering dilepas maupun dipas